Thursday, January 8, 2009

Jangan Salah Memilih

Pemilihan Umum (Pemilu) 2009 menjadi momentum penting untuk menegakkan demokrasi dan membangun sistem politik yang sehat. Pemilu memang tidak menjamin lahirnya parlemen yang bermutu dan pemerintahan yang berkualitas. Namun tatanan politik yang demokratis hanya bisa diperjuangkan melalui pemilu. Apakah pemilu 2009 akan mengubah nasib masyarakat menjadi lebih baik?
Untuk itulah penting bagi pemilih atau voter pada setiap perhelatan Pemilu mengetahui sosok atau latar belakang calon anggota legislative yang akan mewakili mereka di DPRD (parlemen), baik parlemen tingat kabupaten, provinsi maupun DPRD Pusat dan calon non partai di Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Sebab tak dapat dipungkiri, faktanya selama ini masyarakat pemilih sangatlah sedikit bahkan sama sekali tidak mengetahui latar belakang calon anggota DPRD di Pemilu 2008 yang akan dipilihnya, sehingga saat pemilu berlangsung pemilu masyarakat ibarat "Memilih kucing dalam karung" karena sama sekali tidak mengetahui sosok atau latar belakang orang-orang yang akan mewakili mereka di Parlemen nantinya.
Pengetahuan tentang latar belakangan orang-orang yang akan mewakili mereka ini sangatlah penting, sebab terkait masa depan daerah Konawe Selatan. Dimana orang-orang yang menjadi wakil tersebut akan bekerja melahirkan keputusan strategis tentang daerah yang diwakilinya lima tahun ke depan. Pekerjaan anggota DPRD tidaklah semudah yang dibayangkan, sebab orang-orang yang duduk harus betul-betul memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai. Para anggota DPRD setidaknya memiliki kepekaan terhadap nasib rakyat dan dibekali pengetahuan yang baik tentang tiga elemen dasar fungsi kerja kerja dewan, yakni, pengetahuan tentang peraturan /perundang-undangan, pengetahuan tentang penyusunan anggaran dan pengetahuan tentang tata cara memperjuangkan aspirasi masyarakat serta adanya pengembangan aspirasi masyarakat secara partisipatif, menjadi organ penekan pemerintah untuk melakukan pelayanan publik, membudayakan transparansi dalam pengelolaan daerah dan mepoelopori pemberantasan KKN (Korupsi, Kolusi Nepotisme).
Tak hanya itu, masyarakat secara aktif mengetahui tentang kepribadian pada calon yang dipilihnya. Tentang moralitas seorang calon yang tidak pernah terkait masalah hukum, baik tindakan, asusila, kriminalitas maupun korupsi yang merugikan masyarakat. Dan yang paling utama seorang calon memiliki kedekatan emosional dalam arti begitu mengenal daerah tersebut (jika perlu sosok calon yang betul-betul mereka kenal, serta memliki latar belakang aktifitas social yang baik dengan masyarkat). Kerja berat itu pula harus didukung oleh kondisi fisik dan kesehatan seorang calon, karena seorang anggota DPRD tidak hanya berada di dalam ruang siding melainkan harus terjun langsung ke masyarakat guna menggali dan menyerap masukan/aspirasi rakyat.
Sekali lagi masyarakat harus dapat jeli dan benar-benar memberikan pilihan yang tepat bagi calon yang akan mewakilinya di parlemen. Partisipasi politik masyarakat mutlak dibutuhkan dalam kerangka perubahan dan perbaikan daerah itu sendiri. Seperti kata orang bijak "Jika tidak sekarang, kapan lagi".
Ya, jika tidak sekarang dilakukan perubahan, maka kita akan tertinggal jauh dengan daerah lain dan kita akan membutuhkan waktu sedikitnya lima tahun ke depan untuk medapatkan perubahan itu. Semoga dengan catatan diri ini dapat membuka wacana berfikir baru bagi masyarakat Konawe Selatan tentang calon-calon yang kelak akan dipilihnya.

No comments: