Tuesday, June 30, 2009

Jusuf Kalla Soal Krisis Listrik di Daerah















By Line: Yoshasrul

Meski tidak bersinggungan dengan urusan politik, namun kritikan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) terhadap kebijakan pemerintahan saat ini masih saja dilontarkannya. Kritikan JK kali ini terkait kelambanan pemerintah mengatasi krisis listrik terutama di daerah.

Menurut JK, jika saja pemerintah bertindak cepat, maka krisis listrik tidak perlu terjadi. Hal ini tercermin saat permintaan dana untuk mengatasi krisis listrik, dimana pemerintah selalu ‘berpikir panjang’ untuk menggelontorkan dana, sehingga terkesan pemerintah hati-hati dan tidak cepat bertindak.

“Ini yang selalu dipertanyakan pada saya, kenapa pemerintah agak telat mengatasi krisis listrik. Saya bilang kalau ada listrik dibeli eceran maka saya beli eceran. Inilah masalahnya kalau kita tidak cepat bertindak,”kata Jusuf Kalla saat melakukan kunjungan kerja sekaligus silaturahmi dengan seluruh unsur muspida tokoh masyarakat dan tokoh agama di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (29/6).

Menurut JK jika dana diberikan untuk kepentingan rakyat, maka bukan tidak mungkin akan memberikan keuntungan yang cepat pula.

Meski begitu JK yang juga menjadi salah satu kandidat calon presiden, mengakui jika beban anggaran negara kita sudah cukup berat, misalnya saja APBN tahun 2008 sekitar 800 triliun, saa diketuk oleh DPR ternyata 40 persen dari APBN itu untuk membayar subsidi, membayar bunga utang dan membayar utang negara.

JK menilai, dari sisi anggaran negara maka beban biaya negara terbilang cukup berat. Sebagai contoh biaya untuk subsidi listrik dibutuhkan dana sebanyak 90 trilun rupiah. Demikian pula biaya membayar bunga utang akibat BLBI yakni sebesar Rp 60 triliun. Sedang biaya untuk membayar hutang negara dibutuhkan anggaran sebesar Rp 70 trilun.

”Artinya jika ditotal hampir Rp 400 triliun dana APBN kita digunakan hanya untuk membayar hutang dan subsidi,”kata Kalla.

”Jadi yang harus dibuat pemerintah, yakni, mengurangi objek subsidi seperti mengganti minyak tanah ke elpiji agar subsidi minyak tanah akan lebih kecil. Demikian pula listrik diesel diganti jadi batu bara agar subsidi listrik menjadi nol. Dan Saya kira inilah yang harus menjadi skala prioritas pemerintah yang akan datang,”tambah Kalla.

Sementara itu Gubernur Sulawesi Tenggara, Nur Alam dalam presentase memaparkan daerah Sulawesi Tenggara saat ini tengah mengalami krisis listrik, dimana rasio kelistrikan daerah Sulawesi Tenggara baru mencapai 41 persen, persentasi ini masih jauh dari rasio kelistrikan nasional yakni 65,10 persen. Kondisi ini menyebabkan terjadinya pemadaman bergilir hampir diseluruh wilayah kabupaten dan kota di daerah ini.

”Kami berharap agar pemerintah pusat dapat memberikan bantuan anggaran untuk mengatasi krisis listrik di daerah ini,”kata Nur Alam.

Kehadiran Jusuf Kalla di Kota Kendari sebagai rangkaian kunjungan kerja sekaligus silaturahim jusuf kalla selaku wakil presiden. Dalam pertemuan tersebut JK bertatap muka dengan seluruh bupati se Sulawesi Tenggara, unsur tokoh masyarakat dan tokoh agama membicarakan berbagai persoalan di daerah Sulawesi Tenggara diantaranya masalah krisis kelistrikan dan persoalan pengelolaan sumber daya alam di daerah ini.

Capres Jusuf Kalla Tanggapi Tudingan Kampanye Hitam

By Line: Yoshasrul


Perseteruan politik antara Calon Presiden SBY dan Calon Presiden Jusuf Kalla terkait laporan kampanye hitam kian meruncing saja.

Tudingan kampanye hitam yang dilayangkan oleh tim sukses Calon Presiden SBY terkait isu agama membuat Jusuf Kalla angkat bicara.

Seolah tak mau dituding menebar fitnah, usai melakukan pertemuan dengan unsur muspida dan tokoh masyarakat Sulawesi Tenggara di aula merah putih rumah jabatan Gubernur Sulawesi Tenggara, Jusuf Kalla hanya menjawab singkat pertanyaan wartawan dengan mengatakan, bahwa tudingan itu merupakan hal yang sengaja dibuat-buat oleh tim sukses lawan dengan bertujuan untuk merusak citra dirinya.

”Ah... isu itukan mereka sendiri yang bikin,”kata Jusuf Kalla usai melakukan silaturahmi dengan seluruh unsur muspida, tokoh agaman dan tokoh masyarakat di Provinsi Sulawesi Tenggara, Senin (29/6).

Usai berkomentar singkat, Jusuf Kalla kemudian meninggalkan wartawan yang masih penasaran dengan mengejar dengan serangkaian pertanyaan. Sayang ketatnya pengamanan membuat wartawan tidak leluasa mendekati Jusuf Kalla.

Jusuf Kalla sendiri usai pertemuan menghadiri jamuan makan siang Gubernur Sulawesi Tenggara, Nur Alam di rumah jabatan gubernur.

Kehadiran Jusuf Kalla di Kota Kendari sebagai rangkaian kunjungan kerja sekaligus silaturahim Jusuf Kalla selaku wakil presiden.

Dalam pertemuan tersebut Jusuf Kalla berkesempatan bertatap muka dengan seluruh bupati, unsur tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk membicarakan berbagai persoalan di daerah Sulawesi Tenggara, seperti masalah krisis kelistrikan dan persoalan pengelolaan sumber daya alam di daerah ini.

Usai melakukan pertemuan Jusuf Kalla kembali ke Jakarta, tanpa menggelar pertemuan dengan para tokoh politik yang telah menantinya sejak pagi.

Thursday, June 25, 2009

Tuesday, June 23, 2009

MAHASISWA PROTES KEJAKSAAN






















Aksi unjuk rasa mahasiswa menuntut pengusutan kasus dugaan korupsi dana haji di lingkup Departemen Agama Sulawesi Tenggara. Dalam aksinya membakar ban dan melempari gerbang kantor Kejati Sultra. Mahasiswa juga sempat ricuh dengan aparat kejaksaan dan polisi.

Monday, June 22, 2009

TRADISI BUDAYA PERKELAHIAN KUDA






















Provinsi Sulawesi Tenggara kaya akan khasanah budaya yang hingga hingga masih terpelihara baik di masyarakat. Salah satu tradisi budaya yang terus dipertahankan yakni tradisi perkelahian kuda oleh masyarakat suku Muna. Tradisi perkelahian kuda ini kerap digelar saat momen perayaan lebaran maupun menyambut tamu agung. Tampak tradisi perkelahian kuda digelar saat perayaan Hari Jadi Provinsi Sulawesi Tenggara. foto: yoshasrul

Friday, June 5, 2009

Deklarasi Tim Pemenangan SBY Berbudi























Tim pemenangan Capres SBY Berbudi telah dideklarasikan hampir di seluruh kabupaten kota di Sulawesi Tenggara. Tim diperkuat oleh barisan parpol dan ormas. Nampak salah satu deklarasi tim pemenangan SBY Berbudi di Kabupaten Konawe Selatan. foto: Yoshasrul

Bagi Bibit Pohon di Hari Lingkungan























Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh setiap tanggal 5 Juni terus diperingati para pencinta lingkungan. Tak terkecuali di Kota Kendari, puluhan mahasiswa pencinta lingkungan bersama aparat kepolisian membagi-bagikan bibit pohon pada pengendara di jalan raya. Lebih dari lima ratus pohon dibagikan pada warga yang melewati lokasi aksi. foto: Yoshasrul

Thursday, June 4, 2009

MAHASISWA AMIK YAPPENAS TUNTUT AKREDITASI













Puluhan mahasiswa AMIK Yappenas Kendari menuntut pihak manajemen kampus untuk segera mengurus akreditasi kampus di Dirjen Perguruna Tinggi di Jakarta. Pasalnya sejak dua belas tahun berdiri AMIK Yappenas belum juga berubah status terdaftar sebagai penyelanggara pendidikan resmi. Hal ini berdampak pada alumni AMIK Yapeenas yang hendak mencari kerja, mereka banyak ditolak saat mendaftar di intansi pemerintah maupun swasta. photo: yoshasrul

PELAJAR TOLAK UJIAN ULANG












Pelajar se-kota kendari menolak melakukan Ujian Akhir Nasional ulang. Para pelajar mengaku tidak siap mengingat kasifnya waktu pelaksanaan ujian. Selain berunjuk rasa di jalan para pelajar juga mendatangi kantor DPRD Kota Kendari untuk menyampaikan tuntutannya. photo: yoshasrul