Monday, February 23, 2009

WARGA ANTRI MINYAK TANAH






















By Line: Yoshasrul

Beginilah antrian minyak tanah di Kota Kendari Sulawesi Tenggara. Sudah hampir sebulan pemadangan seperti ini terjadi. Antrian jerigen dideret di depan pangkalan minyak tanah hingga mencapai puluhan meter. Antrian jerigen dilakukan untuk menghindari saling berebutan.

Warga yang antri sebagian besar ibu rumah tangga. Dalam sebulan terakhir mereka mulai kesulitan memperoleh minyak tanah untuk kebutuhan memasak di dapur.

Biasanya bahan bakar tersebut mudah diperoleh di kios-kios kecil di sekitar rumah mereka. Namun kini tidak lagi. Meski ada minyak tanah yang dijual eceran, namun harganya telah melewati harga ecera tertinggi sebesar empat ribu rupiah. "Di kios kini eceran minyak tanah mencapai enam ribu rupiah per liter,"kata Tien, warga kelurahan kemaraya.

Karena itu untuk memenuhi kebutuhan minyak tanah itu warga terpaksa harus rela antri berjam-jam di agen pengecer minyak tanah.

Untuk memsiasati membludaknya antrian minyak tanah pemilik pangkalan terpaksa membiarkan warga untuk menyimpan jerigen mereka di pangkalan. Seperti yang dilakukan ernawati pemilik pangkalan minyak tanah di kendari.

“Biasanya warga sudah menyimpan jerigen mereka setiap sabtu dan minggu,”kata Ernawati.

Karena keterbatasan stok pihak pangkalan minyak tanah membatasi pembelian yakni tidak lebih dari duapuluh liter.

Pembatasan jatah minyak tanah dilakukan menyusul kurangnya pasokan minyak tanah yang tidak sebanding dengan jumlah warga yang membutuhkan.

Pasokan minyak tanah dari pertamina kini sudah mulai dibatasi yang biasanya pihak pangkalan mendapat jatah delapan drum perhari. Namun sebulan belakangan dibatasi sebanyak dua drum saja.

No comments: