Monday, March 9, 2009

Bupati Datang, Pengolah Kayu Berhenti Sementara

Ada yang menarik dari perjalanan Bupati dan Wakil Bupati Kolaka serta Komandan Kodim 1412 Kolaka ke Desa Awiu Kecamatan Lambandia, Senin (2/3), yakni berhentinya sementara aktifitas pengolahan kayu sepanjang jalan Iwoimenggura-Taore .

Padahal, pekan lalu, saat Bupati Buhari Matta untuk pertama kalinya berkunjung ke Desa Taore dan Awiu, Buhari sempat "geleng-geleng"

kepala menyaksikan perambahan hutan yang tak terkendali, sehingga kepala Dinas Kehutanan mendapat teguran.

Betapa tidak, saat itu, sepanjang perjalanan dari Desa Iwoimenggura ke Desa Taore, Bupati mendapati kawanan pengolah kayu yang tengah beraktivitas. Puluhan tenda-tenda para pengolah kayu berdiri sepanjang jalan, sementara raungan puluhan mesin gergaji bersahut-sahutan terdengar dari dalam hutan.

Sementara beberapa gugusan pegunungan terlihat sudah gundul akibat penebangan kayu yang tak terkendali, apalagi diperparah dengan pembukaan kebun. Belum ada informasi tentang berapa luas potensi kerusakan hutan akibat pengolahan kayu yang tidak terkendali ini,

Masalahnya, pihak Dinas Kehutanan tidak pernah mau terbuka soal yang satu ini.

Dua hari setelah kunjungan pertama Bupati Ke Desa Taore pekan lalu dan mendapati maraknya pengolahan kayu yang tanpa terkendali, Tim Jarinkmas dan sejumlah rekan wartawan kembali melakukan monitoring terhadap perkembangan lapangan. Hasilnya, aktivitas pengolahan kayu secara tak terkendali masih merajalela. Raungan puluhan mesin gergaji masih terdengar , puluhan pohon kayu tumbang hanya dalam hitungan menit. Sementara, sepanjang jalan Iwoimenggura -Taore, puluhan kubik kayu siap angkut melintang dipinggir jalan, sebagian ada yang ditutupi daun. Tiga truk pengangkut kayu juga dijumpai sedang memuat kayu.

Puluhan tenda pengolah juga berdiri sepanjang jalan. Dari pembicaraan dengan beberapa pengolah kayu, rupanya informasi tentang lawatan Bupati yang akan kembali berkunjung tanggal 2 Maret sudah diketahui para pengolah kayu. Bahkan, dengan polosnya para

pengolah kayu yang tidak mengetahui jika "tamu" yan diajak bercerita

adalah rekan wartawan, mengaku jika sebelum hari H kunjungan kerja

Bupati, mereka untuk sementara harus berhenti mengolah kayu. Menurut

cerita pengolah, Perintah berhenti sementara itu datang dari pihak

Dinas Kehutanan Kolaka. Namun, hal itu dibantah Kepala Dinas

Kehutanan, H Abd Rahim.

Bahkan, agar mengesankan bahwa aktivitas pengolahan kayu diwilayah itu

sudah benar-benar "bersih", maka kayu olahan siap angkut yang masih

terhampar disepanjang jalan agar dibersihkan. Begitupun tenda-tenda

pengolah yang berdiri disepanjang jalan diminta dibersihkan. Dan

terbukti, ketika Bupati dan rombongan Kunker tanggal 2 Maret kemarin,

aktivitas pengolah kayu untuk sementara benar-benar tidak lagi

terlihat, tenda-tenda pengolah yang berdiri sepanjang jalan juga

sementara bersih, kecuali beberapa tenda yang tersembunyi dari jalan

masih dijumpai.Tak terlihat satupun truk kayu maupun bunyi mesin

gergaji yang terdengar.

Kendati tidak lagi menemukan tumpukan kayu siap angkut disepanjang

jalan Taore, namun saat tatap muka dengan warga Desa Taaore di Balai

desa, Bupati Buhari Matta kembali mengajak masyarakatnya untuk

bersama-sama menjaga hutan agar tidak dirambah.

Menurutnya, jika hutan sudah rusak, maka akan menjadi ancaman bagi

keselamatan maupun kesejahteraan warga itu sendiri. Apalagi jika

gunung yang dirambah berada pada kemiringan yang tinggi. "Kalau hutan

rusak, hujan turun maka banjir tidak bisa dihindari," kata Buhari

mengajak masyarakat agar bersama-sama menjaga hutan.

Hal senada dikatakan Komandan Kodim 1412 Kolaka, Letkol (Inf) Edi

Suroso. Dandim mengajak warga bersama-sama menjaga hutan agar tidak

rusak dengan pendekatan perang. Menurutnya, dari segi kelengkapan

peralatan senjata, Indonesia mungkin masih kalah dengan Negara lain

seperti Malaysia, namun demikian kita tidak akan pernah kalah hanya

karena kelengkapan peralatan yang kalah. Sebabnya, karena Indonesia

memiliki strategi gerilya perang dan memiliki hutan yang luas.

"Yakinlah, walaupun kita kalah peralatan yang canggih,tetapi kita

tidak akan pernah kalah taktik dan gerilya, kita punya kemampuan

gerilya, kecuali hutan kita sudah habis digunduli, maka dengan mudah

kita akan dikalahkan," katanya. SABAR

1 comment:

Anonymous said...

Halo Bos, apa kabar? tulisanya saya udah input diblog news Green Press www.greenpressnetwork.blogspot.com


Salam
Marwan
www.green-care.blogspot.com