Wednesday, May 27, 2009
MAHASISWA TAWURAN
Puluhan mahasiswa fakultas hukum Unhalu terlibat tawuran di kampus mereka. Tawuran dipicu ulah sebagain mahasiswa yang memboikot perkuliahan untuk menggalang aksi solidaritas memprotes kebijakan kampus yang menempatkan kampus fakultas hukum jauh dari areal Unhalu. Aksi boikot kuliah ini diprotes oleh mahasiswa lainnya yang menginginkan agar perkuliahan tetap dilangsungkan. foto Yoshasrul
RAZIA PELAJAR
Monday, May 25, 2009
Ratusan warga mantan pengungsi asal Timor Timur berdemonstrasi di kantor Gubernur dan Dinas Sosial Sulawesi Tenggara. Pengunjuk rasa memaksa ingin bertemu dengan gubernur dan kepala dinas sosial. Namun gagal karena dihadang aparat polisi pamong praja.
Dalam orasinya, demonstran menuduh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara telah memanipulasi data jumlah pengungsi asal Timor Timur di Sulawesi Tenggara.
Menurut demonstran, sesuai hasil pendataan yang dilakukan Pemerintah Kota Baubau, Pemerintah Kabupaten Buton, Kabupaten Wakatobi dan Kabupaten Bombana, total jumlah warga bekas pengungsi asal Timor Timur yang bermukim di empat daerah itu sebanyak 7.372 kepala keluarga.
Namun saat data tersebut dikirim ke Departemen Dalam Negeri dan Menteri Koordinator Kesejahteraan Sosial di Jakarta, pihak dinas sosial dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara mengubahnya menjadi hanya 6.087 kepala keluarga. Hal inilah yang menjadi penyebab terjadinya demonstrasi tersebut.
Friday, May 22, 2009
Penderita DBD Meningkat di Kolaka
Jumlah penderita DBD berkategori berat di Kabupaten Kolaka cenderung mengalami peningkatan. Pekan ke empat di bulan Mei ini saja sudah terdapat sembilan pasien baru yang masuk. Terakhir Jumat pagi, empat bocah di rawat. Tiga dari empat korban tersebut adalah anak-anak bersaudara dalam satu keluarga, mereka adalah Reza (7 Tahun), Deden (9 Tahun) Esra (15 tahun)
Keempat pasien ini selanjutnya dilakukan perawatan intensif oleh pihak rumah sakit setempat.
Thursday, May 21, 2009
Jenasah Karwati Disambut Tangis Keluarga
Jenasah Karwati (65 Th), korban pesawat herkules berasal dari Sulawesi Tenggara, Kamis sore akhirnya tiba di rumah duka di Desa Amoito, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan. Jenasah diantar langsung oleh anggota TNI AngkatanUdara Kendari dengan menggunakan mobil ambulans. Kedatangan jenasah Karwati disambut tangis ratusan kerabat dan hari tu juga korban dimakamkan. photo: Yoshasrul
Beginilah suasana di rumah duka saat menyabut kedatangan jenasah Karwati. Ratusan kerabat menangis saat melihat peti mati tiba di rumah duka.
Salah seorang putra Karwati, Alam Sanusi mengaku sebelum musibah ibunya berada di bandung untuk satu urusan keluarga. Hari naas itu menumpang pesawat hercules setelah menempuh perjalanan darat dengan bus menuju Madiun. Karwati sendiri telah terbiasa menumpang pesawat hercules setiap kali akan bepergian ke jawa meski seorang diri.
Sementara Saleh, suami korban yang telah berusia lanjut nampak dengan setia menunggu kedatangan mayat sang isteri. Saleh sendiri adalah pensiunan tni angkatan udara dan mantan anggota paskas yang pernah bertugas di Makassar, Sulawesi Selatan.
Satu Korban Pesawat Herkules dari Sultra
Satu jenasah korban pesawat Herkules berasal dari Sulawesi Tenggara, tepatnya di Desa Amoito, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan. Korban yang bernama Hj Karwati adalah warga sipil yang saat terbang yang terbang tanpa ditemani keluarga. photo: yoshasrul
Tuesday, May 19, 2009
Lagi DBD Telan Korban Jiwa di Kolaka
Penyakit demam berdarah dengue atau dbd kembali menelan korban jiwa di rumah sakit daerah Kolaka Sulawesi Tenggara. Korbannya lagi-lagi adalah seorang balita berusia tiga tahun. Ibu korban sempat pingsan saat melihat anaknya telah terbujur kaku. foto : yoshasrul
Suasana haru menyelimuti Rumah Sakit daerah Kolaka, Sulawesi Tenggara. Tangis haru keluarga Arifa (3 thn) korban meninggal dunia akibat terserang DBD ini seolah tak terbendung lagi. Mereka menangisi kepergian anak tercinta mereka.
Balita perempuan ini meninggal dunia setelah sempat dirawat selama enam hari di bangsal anak rumah sakit milik pemerintah tersebut. Meski telah diberi perawatan medis, namun nyawa Arifah tak dapat lagi ditolong setelah dua belas jam mengalami kritis. Selasa siang anak pasangan Arman dan Ida ini meninggal dunia di rumah sakit.
Mengetahui anaknya meninggal dunia ibu korban sempat pingsan. Belasan kerabat korban hanya bisa menahan sedih sambil berusaha membantu ibu korban yang pingsan. Tak hanya ibu korban, ayah korban yang seorang anggota polisi juga nampak syok.
Selanjutnya siang itu juga pihak keluarga membawa korban pulang ke rumah duka di Jalan Podiu Kelurahan Balandete, Kabupaten Kolaka untuk dimakamkan.
Arafa sendiri merupakan korban kedua yang meninggal dunia bulan Mei ini, setelah dua pekan lalu seorang balita juga meninggal akibat menderita DBD.
“Bulan ini sudah dua korban meninggal di rumah sakit ini,”kata dr.Djunaiti, Kepala Bansal Anak RSUD Kolaka, Selasa. Tak hanya itu puluhan penderita DBD juga kini tengah dirawat.
Ironisnya meski telah jatuh dua korban jiwa, namun dinas kesehatan kabupaten kolaka belum menetapkan status siaga DBD. Demikian pula pemerintah kolaka sepertinya menutup mata mengenai masalah DBD ini.
Monday, May 18, 2009
HMI Protes Ijin Investor Tambang Emas
Di kantor DPRD mahasiswa ditemui satu orang anggota dewan Hasid Pedansa. Semula mahasiswa menolak namun karena tak ada lagi anggota DPRD mahasiswa akhirnya berdialog seadanya dengan membacakan butir pernyataan penolakan atas pemberian ijin tambang di daerah Bombana. Usai berdemo mahasiswa kemudian membubarkan diri.
Friday, May 15, 2009
Waspada DBD
Penyakit demam berdarah dengue (DBD) kembali menghantui warga Sultra. Selain semakin meningkatnya jumlah penderita kini kasus DBD telah mulai menelan korban jiwa. Bulan Mei 2009 ini setidaknya satu penderita DBD di Sultra meninggal dunia. Perlu penanganan serius dari pemerintah. Tampak para penderita DBD di rumah sakit.
Thursday, May 14, 2009
DEMO KORUPSI RICUH
Untuk kesekian kalinya aksi unjuk rasa mahasiswa kembali berakhir kericuhan. Mahasiswa kembali terlibat bentrokan dengan aparat kejaksaan di pintu masuk kantor penegak hokum, Kamis pagi..
Aksi kali ini merupakan puncak dari kekesalan mahasiswa yang kecewa belum adanya titik terang pengusutan dua kasus korupsi masing-masing dugaan korupsi dana haji di departemen agama sulawesi tenggara dan dugaan korupsi dana bencana alam kabupaten konawe utara tahun 2007. Padahal kasus kedua ini diduga telah merugikan keuangan negara miliaran rupiah dan diduga melibatkan para pejabat di daerah.
Mahasiswa semakin kesal sebab setiap kali berunjuk rasa Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara, Timbang Hutahuruk SH, tidak pernah sekali pun menemui pengunjuk rasa.
"Kami sudah kesal dengan ulah Kajati Timbang,"teriak seorang pendemo.
Karena itu pula mahasiswa berusaha menerobos pintu kantor kejaksaan untuk bertemu Kejati Timbang di ruangannya .
Banyaknya aparat kejaksaan dan kepolisian membentuk pagar betis membuat mahasiswa tak mampu menerobos masuk ke dalam kantor. Akibatnya aksi saling dorong pun tak terhindarkan. Berkali-kali mahasiswa mendobrak barisan yang membuat situasi kian memanas. Foto: Yoshasrul
PENDATAAN PEMILIH PILPRES
KPU Kota Kendari kini memulai program pemuktahiran data pemilih untuk pemilihan presiden (pilpres) 8 Juli 2009 mendatang. Untuk tugas itu, sebanyak 916 petugas pemutakhiran data pemilih pilpres yang berbasis di RT/RW, kini dikerahkan.